Bahaya Penyalahgunaan NARKOBA/NAPZA

Sebetulnya penggunaan narkotik, obat-obatan, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA) untuk berbagai tujuan telah ada sejak jaman dahulu kala. Masalah timbul bila narkotik dan obat-obatan digunakan secara berlebihan sehingga cenderung kepada penyalahgunaan dan menimbulkan kecanduan (dalam bahasa Inggris disebut “substance abuse”). Dengan adanya penyakit-penyakit yang dapat ditularkan melalui pola hidup para pecandu, maka masalah penyalahgunaan NAPZA menjadi semakin serius. Lebih memprihatinkan lagi bila yang kecanduan adalah remaja yang merupakan masa depan bangsa, karena penyalahgunaan NAPZA ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan, sosial dan ekonomi suatu bangsa.

Dalam istilah sederhana NAPZA berarti zat apapun juga apabila dimasukkan keda1am tubuh manusia, dapat mengubah fungsi fisik dan/atau psikologis. NAPZA psikotropika berpengaruh terhadap system pusat syaraf (otak dan tulang belakang) yang dapat mempengaruhi perasaan, persepsi dan kesadaran seseorang.

Secara umum, NAPZA dibedakan dari efek yang dihasilkannya, yaitu :

a. Stimulan (Perangsang). Obat jenis ini meningkatkan aktifitas dalam sistem syaraf pusat dan otonom. Obat perangsang bekerja mengurangi kantuk karena kelelahan, mengurangi waktu makan dan menghasilkan insomnia, mempercepat detak jantung, tekanan darah dan pemapasan, serta mengerutkan urat nadi, membesarkan biji mata. Obat perangsang yang paling banyak dipakai adalah: nikotin (dari nikotin tembakau), kafein (terdapat dalam kopi, teh, coklat, minuman ringan), amfetanium, kokain (dari erythroxylum pohon koka), dan crack (kristalisasi bentuk dasar kokain).

b. Anti Depresan, yaitu sejenis obat yang mempunyai kemampuan untuk memperIambat fungsi sistem syaraf pusat dan otonom. Obat anti depresan memberikan perasaan melambung tinggi, memberikan rasa bahagia semu, pengaruh anastesia (kehilangan indera perasa), pengaruh analgesia (mengurangi rasa sakit), penghilang rasa tegang dan kepanikan, memperlambat detak jantung dan pernafasan serta dapat berfungsi sebagai obat penenang dan obat tidur. Obat anti depresan yang sering dipakai meliputi: obat penenang hipnotis, alkohol, benzodiazepines, obat tidur (dengan nama dagang seperti Valium dan Rohypnol), analgesik narkotika (opium, morfin, heroin, kodein), analgesik non-narkotika (aspirin, parasetamol), serta anastesia umum seperti ether, oksida nitrus.

c. Halusinogen. Sejenis obat yang memiliki kemampuan untuk memproduksi spektrum pengubah rangsangan indera yang jelas dan pengubah perasaan serta pikiran. Akibat yang disebabkan oleh halusinogen dan reaksi subyektif terhadap pengaruh-pengaruh tersebut bisa bebeda jauh antara satu pemakai dengan pemakai yang ragamnya mulai dari perasaan gembira yang luar biasa sampai perasaan ngeri yang luar biasa. Contohnya: LSD, psilocybin, jamur (juga dikenal sebagai jamur sakti), dan DMD atau detura yang berasal dari bunga terompet.

d. Klasifikasi NAPZA yang lain. Jenis-jenis obat yang tidak berpengaruh secara langsung terhadap sistem syaraf pusat dan otonom, namun jenis-jenis obat tersebut berpengaruh langsung terhadap bahan-bahan kimia otak yang spesifik (neurotransmitter). Ketika sedang aktif, neurotransmitter itu diyakini mempengaruhi emosi, rasa sakit, daya ingat dan keterampilan motorik.

Bahaya NAPZA

Pada dasarnya, semua obat adalah racun, yang apabila dikonsumsi melebihi dosis yang aman dapat membahayakan kesehatan bahkan dapat sampai menimbulkan kematian. Demikian pula dengan obat-obatan atau zat yang bersifat adiktif atau menimbulkan ketagihan. Dalam keadaan ketagihan, pecandu merasa sangat tidak nyaman dan kesakitan. Baginya, tidak ada lagi yang lebih penting daripada mendapatkan zat yang menyebabkan dia ketagihan itu. Untuk mendapatkan itu dia dapat melakukan apapun, seperti mencuri, bahkan membunuh.

Bila dikonsumsi terus-menerus, zat adiktif ini dapat menyebabkan peningkatan toleransi sehingga pemakai tidak dapat mengontrol penggunaannya dan cenderung untuk terus meningkatkan dosis pemakaian sampai akhirnya tubuhnya tidak dapat menerima lagi. Keadaan ini disebut overdosis, dan apabila tidak ditangani secara cepat dan tepat, dapat menyebabkan nyawa melayang. Overdosis juga dapat disebabkan oleh penggunaan campuran dua jenis atau lebih NAPZA. Mencampur beberapa jenis sangat berbahaya karena kalau NAPZA dicampur, pengaruhnya akan lebih dahsyat bahkan dapat menimbulkan reaksi lain yang tak terduga. Banyak kasus overdosis yang merupakan akibat dari pencampuran berbagai jenis NAPZA. Campuran yang paling berbahaya adalah campuran dua macam depresan misa1nya heroin dan alkohol dan / atau valium rohypnol. Pengaruh sinergi dari dua jenis depresan dapat menutup rapat pusat pernapasan otak, yang mengakibatkan koma atau kematian.

Selain kecanduan, ketergantungan dan overdosis, masih ada bahaya lain yang mengintai para pengguna NAPZA. Efek yang ditimbulkan oleh NAPZA dapat membuat pemakainya kehilangan kontrol atas dirinya, sehingga terkadang melakukan hal-hal yang tidak akan dilakukannya apabila ia sedang dalam kesadaran penuh. Walaupun NAPZA tidak akan membuat seseorang menjadi pemerkosa kalau memang dia tidak punya fantasi untuk itu misalnya, tapi di bawah pengaruh NAPZA (terutama yang bersifat stimulan dan halusinogen) seseorang bisa melakukan hubungan seks yang tidak aman, yang buntut-buntutnya dapat menyebabkan kehamilan yang tidak diinginkan atau penularan penyakit kelamin. Selain itu, bergantian memakai jarum suntik juga dapat menularkan virus seperti HIV dan Hepatitis B.

Tahap-tahap kecanduan NAPZA

Dari penjelasan di atas tadi, kita tahu bahwa seseorang tidak begitu saja mengalami ketergantungan, melainkan bertahap. Diawali dengan tahap eksperimental, dimana seseorang coba-coba memakai NAPZA, seperti juga coba-coba merokok atau minum beralkohol. Motivasi coba-coba ini bisa macam-macam. Setelah itu, mungkin karena merasakan efek yang menyenangkan, ia ingin mengulanginya. Apabila hal ini berlangsung lebih sering, maka ia akan memasuki tahap pembiasaan, dimana penggunaan NAPZA sudah menjadi kebiasaannya. Selanjutnya adalah tahap kompulsif yaitu seseorang sudah mengalami ketergantungan dan pemakaiannya sudah tidak dapat dikendalikan lagi, yang akhirnya dapat mengarah ke overdosis seperti tadi dibicarakan.

Bagaimana seseorang bisa mulai menjadi pemakai dipengaruhi oleh faktor-faktor individu maupun faktor lingkungan. Kedua faktor ini berhubungan sangat erat satu sama lain. Yang termasuk faktor individu, selain untuk iseng dan coba-coba, antara lain adanya harapan untuk dapat memperoleh “kenikmatan” dari efek obat yang ada, atau untuk dapat menghilangkan rasa sakit atau ketidaknyamanan yang dirasakan, baik sakit yang sifatnya fisik (seperti yang dialami penderita kanker atau penyakit lain) maupun psikis, seperti misalnya sakit hati karena putus cinta, rapor jelek, atau dimarahin ortu.

Seringkali perilaku kita dipengaruhi oleh pergaulan maupun lingkungan tempat tinggal kita. Bagi generasi muda, hal paling berat yang dirasakan adalah tekanan kelompok sebaya (peer pressure) untuk dapat diterima/diakui dalam kelompoknya. Biasanya di kalangan remaja, kita suka ikut apa yang dilakukan oleh temen-temen kita, hanya karena takut dianggap nggak cool dan nggak gaul. Karena itulah, bergaul rapat dengan para pengedar dan pemakai NAPZA beresiko tinggi. Selain itu, tempat tinggal dan sekolah juga berpengaruh, misalnya rumah kita berada di lingkungan peredaran atau pemakaian NAPZA, atau kita bersekolah di tempat atau di lingkungan yang rawan terhadap penyalahgunaan NAPZA.

Nah, temen-temen, setelah kita tahu seluk beluk NAPZA, bahayanya dan bagaimana seseorang bisa sampai kecanduan, kita tentunya bisa dong mengatakan “tidak” pada diri sendiri dan teman yang mengajak coba-coba nge-drug. Banyak hal yang dapat kita raih dengan tubuh yang sehat, jangan sampai kita merusak tubuh dan masa depan kita dengan NAPZA. Hal berikutnya yang perlu kita ketahui adalah bagaimana apabila hal ini menimpa kita atau orang yang dekat dengan kita, apa tanda-tandanya, apa yang bisa kita lakukan serta kemana kita harus mencari bantuan. Untuk itu ikuti terus Curhat mendatang. Salam!

(Guntoro Utamadi, PKBI Pusat, dari berbagai sumber)NAPZA, Kenapa Bahaya?
Sebetulnya penggunaan narkotik, obat-obatan, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA) untuk berbagai tujuan telah ada sejak jaman dahulu kala. Masalah timbul bila narkotik dan obat-obatan digunakan secara berlebihan sehingga cenderung kepada penyalahgunaan dan menimbulkan kecanduan (dalam bahasa Inggris disebut “substance abuse”). Dengan adanya penyakit-penyakit yang dapat ditularkan melalui pola hidup para pecandu, maka masalah penyalahgunaan NAPZA menjadi semakin serius. Lebih memprihatinkan lagi bila yang kecanduan adalah remaja yang merupakan masa depan bangsa, karena penyalahgunaan NAPZA ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan, sosial dan ekonomi suatu bangsa.

Dalam istilah sederhana NAPZA berarti zat apapun juga apabila dimasukkan keda1am tubuh manusia, dapat mengubah fungsi fisik dan/atau psikologis. NAPZA psikotropika berpengaruh terhadap system pusat syaraf (otak dan tulang belakang) yang dapat mempengaruhi perasaan, persepsi dan kesadaran seseorang.

Secara umum, NAPZA dibedakan dari efek yang dihasilkannya, yaitu :

a. Stimulan (Perangsang). Obat jenis ini meningkatkan aktifitas dalam sistem syaraf pusat dan otonom. Obat perangsang bekerja mengurangi kantuk karena kelelahan, mengurangi waktu makan dan menghasilkan insomnia, mempercepat detak jantung, tekanan darah dan pemapasan, serta mengerutkan urat nadi, membesarkan biji mata. Obat perangsang yang paling banyak dipakai adalah: nikotin (dari nikotin tembakau), kafein (terdapat dalam kopi, teh, coklat, minuman ringan), amfetanium, kokain (dari erythroxylum pohon koka), dan crack (kristalisasi bentuk dasar kokain).

b. Anti Depresan, yaitu sejenis obat yang mempunyai kemampuan untuk memperIambat fungsi sistem syaraf pusat dan otonom. Obat anti depresan memberikan perasaan melambung tinggi, memberikan rasa bahagia semu, pengaruh anastesia (kehilangan indera perasa), pengaruh analgesia (mengurangi rasa sakit), penghilang rasa tegang dan kepanikan, memperlambat detak jantung dan pernafasan serta dapat berfungsi sebagai obat penenang dan obat tidur. Obat anti depresan yang sering dipakai meliputi: obat penenang hipnotis, alkohol, benzodiazepines, obat tidur (dengan nama dagang seperti Valium dan Rohypnol), analgesik narkotika (opium, morfin, heroin, kodein), analgesik non-narkotika (aspirin, parasetamol), serta anastesia umum seperti ether, oksida nitrus.

c. Halusinogen. Sejenis obat yang memiliki kemampuan untuk memproduksi spektrum pengubah rangsangan indera yang jelas dan pengubah perasaan serta pikiran. Akibat yang disebabkan oleh halusinogen dan reaksi subyektif terhadap pengaruh-pengaruh tersebut bisa bebeda jauh antara satu pemakai dengan pemakai yang ragamnya mulai dari perasaan gembira yang luar biasa sampai perasaan ngeri yang luar biasa. Contohnya: LSD, psilocybin, jamur (juga dikenal sebagai jamur sakti), dan DMD atau detura yang berasal dari bunga terompet.

d. Klasifikasi NAPZA yang lain. Jenis-jenis obat yang tidak berpengaruh secara langsung terhadap sistem syaraf pusat dan otonom, namun jenis-jenis obat tersebut berpengaruh langsung terhadap bahan-bahan kimia otak yang spesifik (neurotransmitter). Ketika sedang aktif, neurotransmitter itu diyakini mempengaruhi emosi, rasa sakit, daya ingat dan keterampilan motorik.

Bahaya NAPZA

Pada dasarnya, semua obat adalah racun, yang apabila dikonsumsi melebihi dosis yang aman dapat membahayakan kesehatan bahkan dapat sampai menimbulkan kematian. Demikian pula dengan obat-obatan atau zat yang bersifat adiktif atau menimbulkan ketagihan. Dalam keadaan ketagihan, pecandu merasa sangat tidak nyaman dan kesakitan. Baginya, tidak ada lagi yang lebih penting daripada mendapatkan zat yang menyebabkan dia ketagihan itu. Untuk mendapatkan itu dia dapat melakukan apapun, seperti mencuri, bahkan membunuh.

Bila dikonsumsi terus-menerus, zat adiktif ini dapat menyebabkan peningkatan toleransi sehingga pemakai tidak dapat mengontrol penggunaannya dan cenderung untuk terus meningkatkan dosis pemakaian sampai akhirnya tubuhnya tidak dapat menerima lagi. Keadaan ini disebut overdosis, dan apabila tidak ditangani secara cepat dan tepat, dapat menyebabkan nyawa melayang. Overdosis juga dapat disebabkan oleh penggunaan campuran dua jenis atau lebih NAPZA. Mencampur beberapa jenis sangat berbahaya karena kalau NAPZA dicampur, pengaruhnya akan lebih dahsyat bahkan dapat menimbulkan reaksi lain yang tak terduga. Banyak kasus overdosis yang merupakan akibat dari pencampuran berbagai jenis NAPZA. Campuran yang paling berbahaya adalah campuran dua macam depresan misa1nya heroin dan alkohol dan / atau valium rohypnol. Pengaruh sinergi dari dua jenis depresan dapat menutup rapat pusat pernapasan otak, yang mengakibatkan koma atau kematian.

Selain kecanduan, ketergantungan dan overdosis, masih ada bahaya lain yang mengintai para pengguna NAPZA. Efek yang ditimbulkan oleh NAPZA dapat membuat pemakainya kehilangan kontrol atas dirinya, sehingga terkadang melakukan hal-hal yang tidak akan dilakukannya apabila ia sedang dalam kesadaran penuh. Walaupun NAPZA tidak akan membuat seseorang menjadi pemerkosa kalau memang dia tidak punya fantasi untuk itu misalnya, tapi di bawah pengaruh NAPZA (terutama yang bersifat stimulan dan halusinogen) seseorang bisa melakukan hubungan seks yang tidak aman, yang buntut-buntutnya dapat menyebabkan kehamilan yang tidak diinginkan atau penularan penyakit kelamin. Selain itu, bergantian memakai jarum suntik juga dapat menularkan virus seperti HIV dan Hepatitis B.

Tahap-tahap kecanduan NAPZA

Dari penjelasan di atas tadi, kita tahu bahwa seseorang tidak begitu saja mengalami ketergantungan, melainkan bertahap. Diawali dengan tahap eksperimental, dimana seseorang coba-coba memakai NAPZA, seperti juga coba-coba merokok atau minum beralkohol. Motivasi coba-coba ini bisa macam-macam. Setelah itu, mungkin karena merasakan efek yang menyenangkan, ia ingin mengulanginya. Apabila hal ini berlangsung lebih sering, maka ia akan memasuki tahap pembiasaan, dimana penggunaan NAPZA sudah menjadi kebiasaannya. Selanjutnya adalah tahap kompulsif yaitu seseorang sudah mengalami ketergantungan dan pemakaiannya sudah tidak dapat dikendalikan lagi, yang akhirnya dapat mengarah ke overdosis seperti tadi dibicarakan.

Bagaimana seseorang bisa mulai menjadi pemakai dipengaruhi oleh faktor-faktor individu maupun faktor lingkungan. Kedua faktor ini berhubungan sangat erat satu sama lain. Yang termasuk faktor individu, selain untuk iseng dan coba-coba, antara lain adanya harapan untuk dapat memperoleh “kenikmatan” dari efek obat yang ada, atau untuk dapat menghilangkan rasa sakit atau ketidaknyamanan yang dirasakan, baik sakit yang sifatnya fisik (seperti yang dialami penderita kanker atau penyakit lain) maupun psikis, seperti misalnya sakit hati karena putus cinta, rapor jelek, atau dimarahin ortu.

Seringkali perilaku kita dipengaruhi oleh pergaulan maupun lingkungan tempat tinggal kita. Bagi generasi muda, hal paling berat yang dirasakan adalah tekanan kelompok sebaya (peer pressure) untuk dapat diterima/diakui dalam kelompoknya. Biasanya di kalangan remaja, kita suka ikut apa yang dilakukan oleh temen-temen kita, hanya karena takut dianggap nggak cool dan nggak gaul. Karena itulah, bergaul rapat dengan para pengedar dan pemakai NAPZA beresiko tinggi. Selain itu, tempat tinggal dan sekolah juga berpengaruh, misalnya rumah kita berada di lingkungan peredaran atau pemakaian NAPZA, atau kita bersekolah di tempat atau di lingkungan yang rawan terhadap penyalahgunaan NAPZA.

Nah, temen-temen, setelah kita tahu seluk beluk NAPZA, bahayanya dan bagaimana seseorang bisa sampai kecanduan, kita tentunya bisa dong mengatakan “tidak” pada diri sendiri dan teman yang mengajak coba-coba nge-drug. Banyak hal yang dapat kita raih dengan tubuh yang sehat, jangan sampai kita merusak tubuh dan masa depan kita dengan NAPZA. Hal berikutnya yang perlu kita ketahui adalah bagaimana apabila hal ini menimpa kita atau orang yang dekat dengan kita, apa tanda-tandanya, apa yang bisa kita lakukan serta kemana kita harus mencari bantuan. Untuk itu ikuti terus Curhat mendatang. Salam!

(Guntoro Utamadi, PKBI Pusat, dari berbagai sumber)
sumber : http://www.geocities.com/guntoroutamadi/artikel-napza-kenapa-bahaya.html

Random Posts

Leave a Reply

Cari Disini
November 2010
M T W T F S S
« Oct    
1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 11 12 13 14
15 16 17 18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28
29 30  
Meta